Polri Harapkan Kerjasama Seluruh Instansi dan Warga Lebih Digalakkan
Pokerhost24, Kepala Humas Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto menyebutkan terorisme adalah musuh seluruh umat. Diperlukan Kerja sama dari beragam pihak dalam penanganannya.
" Polri tidak dapat bekerja sendiri, terlebih sumber daya kami cukup terbatas, " kata Setyo di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018.
Setyo menyebutkan ada sekitaran 440 ribu personel kepolisian. Jumlahnya cukup besar, namun bila semua dikerahkan untuk penyelidikan terorisme, maka pekerjaan yang lain tidak terurus. Belum juga ditambah kini alur terorisme yang sudah beralih peran, seperti melibatkan anggota keluarga serta melebur dengan orang-orang.
Keadaannya diperparah dengan timbulnya teroris yg tidak turut jaringan serta bergerak sendiri. Mereka beraksi bermodalkan telepon genggam untuk pelajari ideologi beberapa teroris rasism lewat sosial media.
" Polri mengharapkan ada kerja sama yang baik dengan TNI, BNPT, BIN, pemerintah daerah, tokoh agama, orang-orang serta semuanya yang memiliki stabilitas berkaitan, " tuturnya.
Untuk kerja sama juga dengan TNI, umpamanya, Polri tengah menanti hasil revisi UU Terorisme. Walau sebelumya penangkapan teroris telah melibatkan Kopassus.
Direktur Jenderal Kiat Pertahanan Kementerian Keamanan Mayor Jenderal Muhammad Nakir menyebutkan perlakuan teroris baiknya dipandang bersama sebagai pergerakan nasional.
" Bila semuanya bergerak pasti akhirnya juga akan bagus, " kata dia.
Dia mengharapkan DPR dapat selekasnya megesahkan revisi UU Terorisme.
Terlebihnya untuk warga, Polri memohon supaya peranan keamanan sampai tingkat RT kembali digalakkan kembali. Satu diantaranya program pendataan wajib harus lapor bila ada orang yang bertandang ke daerah itu. Keinginannya, pendataan ini dapat menolong kepolisian mendeteksi lebih awal kedatangan ancaman teror tersebut.
Pokerhost24
" Polri tidak dapat bekerja sendiri, terlebih sumber daya kami cukup terbatas, " kata Setyo di Hotel Pullman, Jakarta, Selasa, 22 Mei 2018.
Setyo menyebutkan ada sekitaran 440 ribu personel kepolisian. Jumlahnya cukup besar, namun bila semua dikerahkan untuk penyelidikan terorisme, maka pekerjaan yang lain tidak terurus. Belum juga ditambah kini alur terorisme yang sudah beralih peran, seperti melibatkan anggota keluarga serta melebur dengan orang-orang.
Keadaannya diperparah dengan timbulnya teroris yg tidak turut jaringan serta bergerak sendiri. Mereka beraksi bermodalkan telepon genggam untuk pelajari ideologi beberapa teroris rasism lewat sosial media.
" Polri mengharapkan ada kerja sama yang baik dengan TNI, BNPT, BIN, pemerintah daerah, tokoh agama, orang-orang serta semuanya yang memiliki stabilitas berkaitan, " tuturnya.
Untuk kerja sama juga dengan TNI, umpamanya, Polri tengah menanti hasil revisi UU Terorisme. Walau sebelumya penangkapan teroris telah melibatkan Kopassus.
Direktur Jenderal Kiat Pertahanan Kementerian Keamanan Mayor Jenderal Muhammad Nakir menyebutkan perlakuan teroris baiknya dipandang bersama sebagai pergerakan nasional.
" Bila semuanya bergerak pasti akhirnya juga akan bagus, " kata dia.
Dia mengharapkan DPR dapat selekasnya megesahkan revisi UU Terorisme.
Terlebihnya untuk warga, Polri memohon supaya peranan keamanan sampai tingkat RT kembali digalakkan kembali. Satu diantaranya program pendataan wajib harus lapor bila ada orang yang bertandang ke daerah itu. Keinginannya, pendataan ini dapat menolong kepolisian mendeteksi lebih awal kedatangan ancaman teror tersebut.
Pokerhost24





Post a Comment