Header Ads

Acara Ngaji Kok Jadi Bahas Cara Rakit Bom

Pokerhost24Polri mengaku pernah mengendurkan pengawasan pada grup terduga teroris di Jawa Timur. Sebab, intelijen lihat intaiannya itu telah kembali bersosialiasi dengan warga dengan normal.
Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto menyebutkan, bomber tiga gereja di Surabaya serta Rusunawa Sidoarjo yaitu Dita Oeprianto, Anton Ferdiantono, serta Tri Murtiono di ketahui merakit bom sendiri buah belajar lewat tutorial di internet.

" Mereka kan memanglah tiap-tiap minggu menurut anaknya Anton, mereka ada adakan pengajian. Di pengajian itu di sampaikan film-film mengenai kekerasan, serta film-film manual mengenai pembuatan perakitan bom, " tutur Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (24/5).

Jaringan teroris di Jawa Timur ini sesungguhnya telah lama dipantau oleh intelijen Densus 88 Antiteror Polri. Namun Polri pernah mengendurkan pengawasan karena terpantau ada perubahan yang tambah baik.

" Memanglah sekitaran tiga bulan paling akhir sebelum Kasus Pengeboman, dari Densus pengawasannya agak dikendurkan karna lihat yang berkaitan telah bersosialisasi dengan orang-orang dengan baik, " ucap Setyo.

Dilonggarkannya pengawasan rupanya jadi celah untuk Dita cs untuk merakit bom. " Karna dia (Dita) sendiri kan buat herbal-herbal, itu jadi orang tidak berprasangka buruk gitu bila dia tengah mengolah (bom), " papar Setyo.

Note : Baca Kembali Kasus Terjadinya Pengemboman Surabaya ,
- Bom bunuh diri meledak di tiga gereja di Surabaya nyaris berbarengan pada Minggu 13 Mei 2018 pagi.
- Malamnya, bom rakitan meledak di satu diantara unit Rusun Wonocolo, Sidoarjo.
- Bom bunuh diri juga meledak di gerbang Mapolrestabes Surabaya esoknya.

Pokerhost24

Tidak ada komentar