Kota Binjai Heboh ! ! Dikira Kuntilanak Nangkring, Ternyata . . .
Pokerhost24, Penghuni serta pengunjung Pesantren Dar Fatimah, Jalan Yos Sudarso, Cengkeg Turi, Binjai, Sumut, mendadak ramai. Mereka dikagetkan dengan penemuan bayi wanita di halaman instansi pendidikan itu.
"Bayi diketemukan dalam kondisi hidup dibawah pohon mahoni di halaman pesantren pada Sabtu (25/8) seputar jam 21.30 Wib," kata AKP Komplet Tarigan, Humas Polres Binjai, Minggu (26/8).
Dia menuturkan, bayi itu pertama-tama diketemukan Suparmi (48), masyarakat Jalan KL Yos Sudarso, Tebing Tinggi, serta Santi Sitorus (22), masyarakat Jalan Anwar Idris Tanjung Balai. Kedua-duanya adalah orang-tua santri yang tengah bertandang ke Pesantren Dar Fatimah.
Waktu itu beberapa orang-tua santri memang tengah ada di halaman pesantren. Suparmi serta Santi duduk di ayunan.
Awalannya Suparmi serta Santi lihat lelaki serta wanita berboncengan dengan sepeda motor keluar dari pintu gerbang pesantren. Mereka tidak lihat muka kedua-duanya karena terhambat pohon-pohon.
Tidak lama berselang, terdengar nada tangisan bayi. Suparmi serta Santi mencari asal nada yang ada seputar 40 mtr. dari tempat mereka duduk. Kedua-duanya sudah sempat takut serta menyangka nada datang dari atas pohon mahoni serta menyangkanya nada kuntilanak.
Karena takut, Suparmi serta Santi membawa santri lelaki untuk mendatangi asal nada. Pas dibawah pohon mahoni, mereka temukan bayi beralas kain panjang batik.
Waktu diketemukan, bayi dibungkus kerudung warna ungu. "Keadaan bayi dalam kondisi sehat serta sejenis kelamin wanita. Tali pusarnya masih tetap ada serta dijepit alat kebidanan. Bayi itu diprediksikan baru berumur 3 hari," jelas Tarigan.
Suparmi serta Santi lalu membawa bayi itu ke pesantren. Peristiwa itu juga dilaporkan ke kepala lingkungan serta lurah ditempat. Polisi juga hadir ke tempat untuk lakukan penyelidikan.
Aktor serta motif pembuangan bayi itu belumlah di ketahui. "Kita masih tetap lakukan penyelidikan. Sesaat bayi itu dirawat pihak Pesanten Dar Fatimah," jelas Tarigan.
Pokerhost24
"Bayi diketemukan dalam kondisi hidup dibawah pohon mahoni di halaman pesantren pada Sabtu (25/8) seputar jam 21.30 Wib," kata AKP Komplet Tarigan, Humas Polres Binjai, Minggu (26/8).
Dia menuturkan, bayi itu pertama-tama diketemukan Suparmi (48), masyarakat Jalan KL Yos Sudarso, Tebing Tinggi, serta Santi Sitorus (22), masyarakat Jalan Anwar Idris Tanjung Balai. Kedua-duanya adalah orang-tua santri yang tengah bertandang ke Pesantren Dar Fatimah.
Waktu itu beberapa orang-tua santri memang tengah ada di halaman pesantren. Suparmi serta Santi duduk di ayunan.
Awalannya Suparmi serta Santi lihat lelaki serta wanita berboncengan dengan sepeda motor keluar dari pintu gerbang pesantren. Mereka tidak lihat muka kedua-duanya karena terhambat pohon-pohon.
Tidak lama berselang, terdengar nada tangisan bayi. Suparmi serta Santi mencari asal nada yang ada seputar 40 mtr. dari tempat mereka duduk. Kedua-duanya sudah sempat takut serta menyangka nada datang dari atas pohon mahoni serta menyangkanya nada kuntilanak.
Karena takut, Suparmi serta Santi membawa santri lelaki untuk mendatangi asal nada. Pas dibawah pohon mahoni, mereka temukan bayi beralas kain panjang batik.
Waktu diketemukan, bayi dibungkus kerudung warna ungu. "Keadaan bayi dalam kondisi sehat serta sejenis kelamin wanita. Tali pusarnya masih tetap ada serta dijepit alat kebidanan. Bayi itu diprediksikan baru berumur 3 hari," jelas Tarigan.
Suparmi serta Santi lalu membawa bayi itu ke pesantren. Peristiwa itu juga dilaporkan ke kepala lingkungan serta lurah ditempat. Polisi juga hadir ke tempat untuk lakukan penyelidikan.
Aktor serta motif pembuangan bayi itu belumlah di ketahui. "Kita masih tetap lakukan penyelidikan. Sesaat bayi itu dirawat pihak Pesanten Dar Fatimah," jelas Tarigan.
Pokerhost24





Post a Comment