Hukuman Mati Aman Abdurahman Perlu Pengusutan Lebih Dalam
Pokerhost24, Bekas narapidana teroris Yudi Zulfachri menyebutkan, dengan memvonis mati Ustadz Aman Abdurrahman, bukanlah cara yang tepat membunuh faham yang disebarkannya.
Di ketahui Jumat (18/5/2018) tempo hari Aman Abdurrahman dituntut hukuman mati oleh jaksa penuntut umum (JPU). Yudi Zulfachri mengakui cemas akan Hal ini nantinya akan jadi bumerang.
Di ketahui Jumat (18/5/2018) tempo hari Aman Abdurrahman dituntut hukuman mati oleh jaksa penuntut umum (JPU). Yudi Zulfachri mengakui cemas akan Hal ini nantinya akan jadi bumerang.
“ Makanya saya cemas tuntutan hukuman mati ini akan jadi boomerang kontra produktif karna tingkat kasusnya belum layak seharusnya untuk divonis hukuman mati, ” tutur Yudi, Sabtu (19/5/2018) di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat. Yudi Zulfachri menambahkan, Ustad Aman dipandang mumpuni hingga dapat jadi pimpinan JAD.
Walau sebenarnya umumnya seseorang pemimpin seharusnya mempunyai pengalaman dan bakat dalam dunia pertempuran, namun beda perihal dengan Aman.
Bahkan juga menurut Yudi Zulfachri, sepanjang di penjara Aman tetaplah dapat menebarkan faham serta menggerakan anggotanya entah bagaimanapun itu caranya.
“Artinya dengan vonis ini mohon diulang cermati benar-benar perkara dan dampaknya, jikalau mungkin cobalah fokus bukan pada orangnya, melainkan pada Fahamnya, ” serunya.
Selanjutnya ia memaparkan, bukanlah tentang keputusan yang di ambil oleh kejaksaan berarti tidak benar. Menurut dia semua ada plus minusnya hingga mesti diperhitungkan dengan masak.
Ia menilainya saat Ustad Aman ini divonis mati, mungkin saja psikologisnya beralih, jadi makin geram serta terprovokasi. Hal semacam ini yang dipandang jadi bumerang dari vonis mati yang dijatuhkan pada Ustad Aman.
“Sehingga ini juga akan makin menaikkan kebencian permusuhan perlawanan dari pengikutnya. Saya rasa Pemerintah mesti betul-betul berpikir. Dalam hal semacam ini, terutama beberapa hakim, tidak untuk terikut situasi, ” imbuhnya.
Yudi Zulfachri menambahkan berkaitan peristiwa sidang vonis yang berlangsung kepadanya. Ketika itu vonis dianya lebih berat dari Pimpinannya, karna saat sidangnya jalan tengah ada tindakan beda dari rentetan masalah Aceh. Sedang pada saat sidang sang pemimpin, kondisi telah mulai mendingin.
“Nah itu janganlah sampai pengadilan bertindak tidak adil, hanya karena masalah waktu yang berbeda, ” tandasnya.
Pokerhost24
Walau sebenarnya umumnya seseorang pemimpin seharusnya mempunyai pengalaman dan bakat dalam dunia pertempuran, namun beda perihal dengan Aman.
Bahkan juga menurut Yudi Zulfachri, sepanjang di penjara Aman tetaplah dapat menebarkan faham serta menggerakan anggotanya entah bagaimanapun itu caranya.
“Artinya dengan vonis ini mohon diulang cermati benar-benar perkara dan dampaknya, jikalau mungkin cobalah fokus bukan pada orangnya, melainkan pada Fahamnya, ” serunya.
Selanjutnya ia memaparkan, bukanlah tentang keputusan yang di ambil oleh kejaksaan berarti tidak benar. Menurut dia semua ada plus minusnya hingga mesti diperhitungkan dengan masak.
Ia menilainya saat Ustad Aman ini divonis mati, mungkin saja psikologisnya beralih, jadi makin geram serta terprovokasi. Hal semacam ini yang dipandang jadi bumerang dari vonis mati yang dijatuhkan pada Ustad Aman.
“Sehingga ini juga akan makin menaikkan kebencian permusuhan perlawanan dari pengikutnya. Saya rasa Pemerintah mesti betul-betul berpikir. Dalam hal semacam ini, terutama beberapa hakim, tidak untuk terikut situasi, ” imbuhnya.
Yudi Zulfachri menambahkan berkaitan peristiwa sidang vonis yang berlangsung kepadanya. Ketika itu vonis dianya lebih berat dari Pimpinannya, karna saat sidangnya jalan tengah ada tindakan beda dari rentetan masalah Aceh. Sedang pada saat sidang sang pemimpin, kondisi telah mulai mendingin.
“Nah itu janganlah sampai pengadilan bertindak tidak adil, hanya karena masalah waktu yang berbeda, ” tandasnya.
Pokerhost24





Post a Comment